Thursday, June 10, 2010

Ariel Lagi, Ariel Lagi...

Video Ariel lagi, Ariel lagi. Mungkin ini yang diucapkan banyak orang begitu melihat video mesum artis yang belakangan marak diberitakan sejumlah stasiun televisi. Selama penyanyi grup musik Peterpan tak memberi klarifikasi, boleh jadi, berita tersebut masih akan terus ada. Terlebih Ariel digambarkan sebagai pemeran utama dalam video tersebut, bersama wanita yang sangat mirip dengan artis Luna Maya dan Cut Tari.

Semakin diberitakan, kian banyak masyarakat yang penasaran. Mereka memburu, mengopi, memperbanyak, dan mengedarkan video mesum tersebut. Tak hanya orang tua, sejumlah anak-anak dan pelajar pun diberitakan ikut memburu. Mereka seperti ketinggalan zaman, bila belum menontonnya [baca: Penyebaran Video "Ariel Peterpan-Luna-Tari" Sulit Dibendung]

Luna Maya sudah membantah. Dia merasa wanita yang ada di film itu bukan dirinya. Artis bertubuh jangkung ini juga berulang kali bilang bahwa ada pihak yang memfitnahnya [baca: Luna Maya Tanggapi Dingin Video Mesum]

Belakangan Cut Tari juga beri keterangan. Seperti halnya Luna Maya, presenter sebuah program infotainment ini juga merasa bukan wanita yang ada di film itu. Suami Cut Tari, Yusuf Subrata, juga meminta agar berita yang menyangkut istrinya tak dibesar-besarkan. "Jangan dibesar-besarkan yang belum jelas," ujar Yusuf, bijak. Dia mengenal dan sangat percaya dengan perilaku istrinya. [baca: Suami Cut Tari: Tuhan Pasti Mendengar]

Lalu, bagaimana dengan Ariel? Sampai saat ini, penyanyi yang digandrungi banyak wanita itu tak berani memperlihatkan batang hidungnya. Dia raib bak ditelan bumi. Alih-alih memberi klarifikasi, Ariel juga belum memenuhi panggilan polisi [baca: Polri Panggil Ariel-Luna-Tari]

Luna dan Cut Tari boleh saja membantah. Namun, pakar telematika Heru Sutadi punya pendapat lain. Dia yakin rekaman video porno Ariel dengan Luna Maya dan Cut Tari adalah asli. Video ini dibuat sendiri oleh pemain pria, tanpa ada rekayasa. "Keaslian video porno ini dapat dilihat dari ciri fisik ketiga pemain yang ada di film tersebut," ujar Heru.

Sosiolog Mintarsih punya pendapat lain. Sesuatu yang dibuat dalam film porno itu adalah bentuk penyimpangan seks dari pemerannya. Sebab, mereka sengaja mendokumentasikan sesuatu yang memang tidak pantas didokumentasikan.

Saat ini, sudah sepantasnya masyarakat tidak lagi meributkan sosok yang ada dalam film tersebut. Tapi bagaimana kita bisa bersama-sama untuk tidak lagi memburu, mengopi, memperbanyak, dan mengedarkan video mesum tersebut. Sebab, jika tidak, bukan tak mungkin anak-anak kitalah yang terkena dampak dari pemutaran film tersebut di masa mendatang.

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 comments to “Ariel Lagi, Ariel Lagi...”

Post a Comment